KAU YANG DULU BUKANLAH KAU YANG SEKARANG
Halo Risa,
perempuan judes yang sejak 8 tahun lalu aku kenal pendiam, imut, pintar, baik
hati. Tapi sekarang, jangan ditanya hahaha hilang semua penilaian-penilaian
suci itu untukmu, karena Risa yang kukenal sekarang banyak kali perubahannya,
mulai dari ujung kaki sampek ujung kepala. Maafkan aku, memang harus jujur kali
untuk yang satu ini.
Eh eh tapi tunggu
dulu, hari ini aku sengaja mau bahas tentang Risa alias Risa Fitrijayati ST
berhubung doi lagi ulang tahun. Iya sih dia pasti pengennya aku bahas yang
baik-baik kali ini, tapi jangan harap....akan kubongkar semuanya hahahahaha.
Jadi, Risa ini
adalah kawanku waktu dulu SMA, eh enggak..Madrasah Aliyah lah lebih tepatnya.
Aku kenal dia udah dari kelas X tapi emang aku gak mau ramah-ramah sama dia
karena keliatannya anaknya pintar terlihat dari jerawatnya yang subhanallah
waktu itu, menyimbolkan kestresannya belajar belajar dan belajar. Nah, karena
dia anak pintar, apalah dayaku yang anak biasa-biasa aja, ya kayak segan
gitulah mau nyapa-nyapa. Karena kebetulan waktu itu dia agak dekat sama kawan
dekatku, Rahmi namanya, makanya lah kadang-kadang ya agak sok ramah lah aku
sama dia.
Nah rupanya entah
kekmana ceritanya, pas naik kelas XI aku jadi sekelas sama si Risa ini,
disinilah aku tau kekmana dia aslinya. Iya, betul lah memang dia pintar apalagi
Fisika, Matematika, Kimia, pokoknya IPA-ers banget lah. Kayaknya sih pintarnya
emang turun temurun dari keluarganya hahaha. Walaupun termasuk golongan anak
pintar, dia gak mau duduk di depan kayak anak teladan, malah milih duduk paling
belakang dan sebangku sama si Widya. Yang paling kuingat asal jam keluar
menmaen (istirahat) dia sukak suntuk menyuntuk mukaknya karena kawan
sebangkunya nongkrong sama cemewewnya, jadilah si Risa melalang buana samaku
dan kawan-kawan lainnya. Mulai dari belik jajan, kombur sampek tasmi’ tasmi’an
(anak madrasah pasti paham maksudnya.
Mulai saat itulah
kedekatan kami berlangsung, pelan-pelan aku jadi tau selain pintar ternyata dia
baik orangnya, sepaket sama hatinya yang mudah tersentuh. Loh, kenapa
tersentuh? Ia, ini perihal pe-ra-sa-an si Risa yang mudah kali tersentuh dan
akhirnya luluh. Contohnya, “perlu kujelaskan nggak cha? Keknya udah paham lah
ya, takutnya kalau kuceritakan nanti kau flashback dan teringat lagi sama doi
yang sudah membuatmu patah hati berkeping-keping.”
Ya gitulah pokoknya
tentang Risa versi jadulnya. Terus terus gimana sih Risa yang sekarang di zaman
modern ini? Em jangan ditanyaaaaak, payah bilanglah wkwkw. Dulu itu dia agak
bohayan, pas masuk USU jadi bekurang dagingnya dibante jadi anak Teknik yang
kuliahnya tak tanggung stressnya. Dulu, dia anaknya kalem, kebiasaanya
kemana-mana pake rok, kalau pun pake celana ya celana bahan, kebayangkan gimana
Risa versi jadulnya? Semenjak kuliah, dia udah belajar jadi anak bandal, pake
jeans dan tiba-tiba jadi fashionable, tekejot jugak awak nengoknya yekan, ya
itulah namanya transformasi *eak.
Bedanya lagi Risa
versi jadul sama versi sekarang apa sih? Sekarang hatinya udah ga selembut
dulu, dia udah bisa cakap ceplos-ceplos mencurahkan isi hatinya, mungkin biar
gak nyimpan beban banyak-banyak di dalam hatinya hahaha. Aku jadi curiga,
mungkin karena itu juga lah makanya pipinya sekarang udah kinclong tanpa
jerawat.
Dan, yang paling
beda dari Risa adalah makeupnya. Bukan lagi....., kalah lah gaya awak sama dia
ckck, sekarang yang pandean dia besolek we, semua tentang makeup paham dia. Mungkin
karena udah usia pantas mencari jodoh makanya dia berani tampil beda. Salut lah
pokoknya sama perubahan Risa dari masa ke masa.
Satu yang ENGGAK
BERUBAH dari seorang Risa adalah kesetiaannya. Kalau bahas ini aku mau terharu
aja bawaannya, karena apa...karena dia adalah kawan yang peduli menurutku. Aku ingat
betul waktu dia bantuin aku buat ikutan tes perguruan tinggi, dari awal sampe
akhir, intinya sama-sama berjuang dan emang dia lah yang paling semangat sampek
rela pulang perpisahan sekolah lebih awal sementara kami masih heboh foto-foto
di sekolah hanya karena pengen nengok pengumuman kelulusan. Atas izin Allah,
sesampainya di rumah telpon darinya lah yang buat aku gemetaran, LULUS di USU...begitupun
dengan dia. Makasih ya Risa boneng. “Udah ya, cukup paragraf ini aja aku
muji-muji kau sa.”
Pas lah tepat aku
siap muji-muji kau sa, tiba-tiba masuk BBM-mu kek gini. Apa gak bangke kali kau
hahaha.
Intinya, Risa itu
kawan, teman, sahabat sehidup mati yang baik hati, yang selalu ada, yang selalu
sukak cerita panjang lebar sampek awak gak sempat becakap, yang hobinya peduli,
ah banyakah pokoknya. Tetap jadi Risa yang baik yaaaaaaaaaaaaaaaa.
Happy birthday Cha,
semoga 23 TAHUN mu selalu berkah kayak Zakiyah Berkah, semoga tahun ini adalah
tahun keberuntunganmu baik itu dalam hal jodoh pekerjaan maupun jodoh
pernikahan. Segala yang baik buatmu, segala yang gak baik jangan diikuti,
segala yang suka dan duka ayok sini dibagi. Aku tunggu di Jakarta, sama-sama
ngadu nasib biar kita tahu gimana kejamnya dunia dan gimana indahnya nusantara.
Happy birthday Risanya
Zakiyah, salam rindu dari triliun kilometer.
Komentar
Posting Komentar